![]() |
Pemandangan kota Brisbane dilihat dari Wheel of Brisbane (View of Brisbane city seen from Wheel of Brisbane) |
Bermalam
di hotel kota Brisbane memang cukup menguras kantong, rata-rata di atas 200 AUS$
permalam. Tapi jangan kuatir, selalu ada jalan untuk menyiasatinya seperti
menginap di hotel backpacker yang bertarif cuman 25 AUS$ per malam. Resikonya
kita mesti berbagi kamar dengan 3 orang lain dari negara lain pula. Penulis
pernah mencoba menginap semalam di TinBilly,
hotel untuk backpacker di pusat kota dan sekamar dengan orang Korsel. Pada
awalnya suasana sangat menyenangkan, dapat teman baru, memasak makanan bareng cewek-cewek
Australia sampai ada peristiwa yang kurang menyenangkan, yaitu hilangnya HP
milik orang Korsel teman sekamar. Tapi untunglah ternyata HP miliknya ditemukan
oleh seseorang di tempat makan dan dititipkan ke resepsionis. Walaupun tidak
sampai menuduh penulis tapi tetap saja peristiwa tersebut menjadikan penulis
memutuskan untuk check out keesokan harinya.
Satu lagi peristiwa yang membalikkan
pandangan penulis terhadap orang Australia adalah sewaktu penulis kesasar dan
tidak tahu jalan menuju suatu tempat tertentu ada seseorang yang berbaik hati
mengantarkan sampai ke tujuan memakai mobilnya. Well, Ada saja orang baik di
belahan dunia yang lain. Kontras banget dibandingkan ketika pertama kali
menginjakkan kaki di Bandara Brisbane, Suasana pemeriksaan cukup ketat mirip di
Bandara Frankfurt Jerman. Semua barang bawaan diperiksa dengan cara dibuka
bahkan anjing pun ditugaskan untuk mencium bau yang mencurigakan. Kalau ketahuan
kita tidak melaporkan barang bawaan bisa dikenai denda sebesar 5.000 AUS$ atau
sekitar 50 juta rupiah.
![]() |
South Bank artificial beach |
Kalau singapura mempunyai Singapore
flyer, Ancol memiliki Bianglala, Brisbane juga memiliki Wheel of Brisbane yang
bisa melihat pemandangan kota brisbane dari ketinggian 197 ft (60 m). Bagi anda
yang tidak takut ketinggian cobalah naik Wheel of Brisbane tersebut hanya dengan mengeluarkan
kocek sebesar 7 AUS$ saja. Setelah dari wheel of Brisbane anda cukup berjalan
kaki selama 5 menit untuk bisa bermain di pantai buatan (artificial beach) south bank. Tidak usah takut tenggelam meski
tidak bisa berenang dikarenakan ada pengawasan dari life guard atau penjaga pantai seperti yang kita lihat di film
Baywatch.
Masih
di area yang sama terdapat juga penjual souvenir khas negeri kanguru seperti
bumerang maupun kerajinan suku aborigin lainnya. Ternyata daerah south bank
juga merupakan pusat pendidikan karena di sebelah wheel of Brisbane juga
terdapat Griffith University dan sebuah museum,
yaitu Queensland Museum &
Science Centre. Cobalah datang ke museum tersebut dan anda akan disambut oleh
pesawat bersayap ganda sisa-sisa perang dunia kedua yang tergantung di atap
depan pintu masuk museum.
![]() |
Airplane hanging on Queensland Museum & Science Center |
Di Seberang South Bank Terdapat kampus
Queensland University of Technology serta kebun raya di samping kampus.
Berbagai macam satwa dan tanaman terdapat di dalam kebun raya tersebut. Beberapa
orang mahasiswa berjualan burger dan sosis bakar di area taman. Sambil tiduran
di rerumputan di pinggir taman seraya menikmati pemandangan hilir mudik perahu
di sungai Brisbane, cobalah memberi makan burung-burung kecil yang lucu dan
akrab dengan pengunjung taman. Sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan di
Indonesia.
Kurang
lengkap rasanya kalau kita melakukan perjalanan tanpa membawa bekal bahan makanan.
Dengan pedenya penulis membawa beras dan kompor elektrik untuk menanak nasi.
Ternyata oh ternyata, listrik di Australia memiliki tegangan lebih tinggi
dibanding di Indonesia. Belum lama kompor listrik dinyalakan langsung rusak.
Terpaksalah makan ayam dan kentang goreng di McDonalds atau makanan siap santap
di 7Eleven. Baru setelah tiga hari akhirnya ketemu nasi Biryani yang dijual
oleh orang India.
Tidak
seperti McD di negara lain yang menggratiskan sambal, di Australia kalau mau
sambal harus bayar lagi. Harga sambal per sachetnya 30 Sen (Rp.3.000). Sudah bayar,
tapi rasanya kok nggak ada pedasnya ya ? Makanya sebaiknya bawalah selalu sambal
asli Indonesia dalam bentuk sachet apabila bepergian ke luar negeri. Khan ada
pepatah yang mengatakan “No Sambal, No Eat” alias makan harus ditemani Sambal. (Tamat)
![]() |
Story Bridge, jembatan yang menjadi landmark kota Brisbane dibangun tahun 1935 (Story Bridge, Landmark of Brisbane city was built in 1935) |
_________________________________________
ONBOARD BRISBANE CITY
CAT ( Part 2 )
Overnight in
Brisbane city hotel was enough to drain the bag, averaging over 200 AUS $ per night. But do not
worry, there is always a way to work around this like staying at backpacker hotel with cost only AUS $ 25 per
night. The risk, we must share a
room with 3 other people from other countries as well. The writer has tried to
stay overnight in Tinbilly, hotel
for backpackers in the city center and rooming with the South Korean. At first the
atmosphere was very pleasant, new friends, cook a meal together with Australian girls until there was less pleasant
events, the loss of hand
phone owned by the South Korean roommate. But fortunately his HP was found by someone in dining
room and entrusted to the receptionist. Although not to accuse the writer but nonetheless
the event make the writer decided to
check out at the early morning.
Another event
that reverses the writer's view of the
Australian people is when the writer was lost and
did not know the way to a certain place there is someone who kindly drove up the writer to his car to a destination.
Well, there are good people in another parts of the
world. Really Contrast
compared to when I first set foot in Brisbane Airport, The atmosphere of checking at the airport is quite strict like Frankfurt
Germany. All luggage is checked by opened even the dog was assigned to smell
fishy. If we caught not
report the luggage can be fined AUS $ 5,000 or about 50 million rupiah.
If Singapore has
Singapore flyer, Ancol has Bianglala, Brisbane also has the Wheel of Brisbane
where we could see the
view of brisbane city from a height of 197 ft (60 m). For those who not afraid of
heights can try to ride
Wheel of Brisbane by spending their money with amount only 7 AUS $. From the wheel of Brisbane you can just walk for 5 minutes to
play on an artificial beach south bank. No fear of drowning although not able
to swim because there are life guard as we usually see in the Baywatch
movies.
Still in the
same area there are also some souvenir
sellers land of kangaroos
(Australia) such as a boomerang and other craft of aborigines. Apparently south bank area
is also an educational center because beside wheel of
Brisbane there are Griffith University and a museum, namely
the Queensland
Museum & Science Centre. Try to come to the museum and you'll be greeted by
a double-winged aircraft heritage of the second
world war hanging under the roof of the
museum entrance.
Across South
Bank is the campus location of the
Queensland University of Technology as well as the botanical gardens next to
the campus. A wide variety of animals and plants found in the botanical garden.
Some students selling burgers and grilled sausages in the garden area. While lying on the grass at
the edge of the garden and enjoying views
of the boats on the river of Brisbane, try to feed small cute birds which familiar with
park visitors. Something that we can not get in Indonesia.
Feeling incomplete if
we travel without carrying supplies of groceries. Confidently the
writer brought rice and an electric stove for cooking rice. Apparently oh apparently, the
electricity in Australia has a higher voltage than in Indonesia. Not long after stove was ignited the electric
stove was broken immediately. This situation forced the writer to eat chicken and fried potatoes at McDonalds or
meals ready to eat in 7eleven. Finally
after three days the writer could find Biryani rice
sold by the Indians.
Unlike McDonald in other
countries which freed the
chili sauce, in Australia you
have to pay more if want chili sauce. Sauce
price per sachet is 30 cents (Rp.3.000).
Already paid, but the
sauce is not spicy ? It's means you should
always bring the original
Indonesian chili sauce in sachets when traveling abroad. There is a saying
"No sauce, No Eat" meaning
eating should be accompanied by sambal (chili
sauce). (The End)