Selasa, 29 September 2015

EXPLORE SINGAPORE (Part 1)


          Singapura identik dengan dua hal, yaitu merlion dan Fine City. Merlion merupakan patung ikan berkepala singa yang merupakan icon kota singapura dan diresmikan pada tahun 1972 oleh PM (Perdana Menteri) Lee Kuan Yew. Belum lengkap rasanya kalau ke Singapura tapi belum ke Merlion Park. Sedangkan Fine City sebenarnya bisa berarti kota yang enak untuk didiami atau kota yang banyak dendanya. Kebanyakan orang cenderung ke makna yang kedua. Singapore bisa menjadi kota bersih dan teratur dikarenakan terdapat denda bagi orang yang tidak mentaati peraturan seperti membuang sampah sembarangan, merokok di tempat umum atau melanggar rambu lalu lintas.     

 Berpose dengan latar belakang patung Merlion dan Marina Bay Sand (Posing with background Merlion and Marina Bay Sand)



Singapura merupakan negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di Asia tenggara dengan GDP perkapitanya 56.319 US$ di tahun 2014. Untuk ukuran Asia, Singapura hanya kalah dari Qatar. Walaupun tidak memiliki sumber daya alam, mereka memiliki kelebihan dalam hal sumber daya manusia. Terbukti di tahun 1970-an pendapatan perkapita singapura hanya 1/10 dari pendapatan perkapita negara Brunei Darussalam dikarenakan Booming minyak pada waktu itu. Tapi di tahun 2014 GDP perkapita sudah melampaui negara Brunei Darussalam.

Dengan perekonomian Singapura yang maju tersebut menjadikan daya tarik bagi pekerja asing untuk bekerja di Singapura, Indonesia salah satunya. Walaupun Indonesia terkenal dengan negara pengekspor tenaga pembantu rumah tangga ternyata masih kalah jumlahnya dengan PRT asal negara Filipina. Makanya hari minggu kalau kita ke Orchard Road terutama di sekitar Lucky Plaza untuk jalan saja susah karena dipenuhi PRT asal Filipina yang sedang menikmati hari liburnya. Sedangkan untuk pekerjaan kasar bidang konstruksi baik pembangunan gedung maupun jalan raya didominasi oleh pekerja dari etnis India.

Singapura merupakan negara multi etnis, dengan etnis terbesar yaitu Cina, disusul melayu dan India. Beberapa daerah memiliki nama berdasarkan etnis yang mendiami wilayah tersebut, seperti Little India, Chinatown, dan Bugis. Salah satu yang menjadikan Singapura menjadi negara maju seperti sekarang ini adalah karena singapura membuka diri terhadap orang asing yang memiliki skill ataupun memiliki uang untuk tinggal di sana. Makanya tidak heran pemilik modal asal Indonesia banyak memiliki properti maupun menyimpan uangnya di Singapura.
Marina Bay Sand

Bukan itu saja, kini singapura menjadi tempat tujuan untuk menghabiskan uang dengan berjudi setelah Las Vegas dan Macau. Marina Bay Sand (MBS), yaitu tiga gedung yang disambung dengan perahu di atasnya merupakan icon baru Singapura untuk tempat judi. Di satu sisi mereka mengundang warga asing untuk berjudi, di sisi lain mereka menerapkan tarif masuk bagi warga asli Singapura sebesar 100 SGD apabila mau masuk ke kasino di MBS tersebut.  
Kereta MRT terlihat bersih dan kosong pada pukul 10 malam (MRT train appeared clean and empty at 10 pm)

Salah satu yang bisa membikin iri kita adalah transportasi Singapura yang bagus, nyaman dan terintegrasi. Tidak tampak adanya kemacetan seperti halnya Jakarta, karena jumlah mobil dibatasi. Hanya orang-orang kaya saja yang berani membeli mobil karena harganya selangit belum lagi pajaknya serta parkirnya juga mahal. Bahkan Untuk mobil yang usianya lebih dari 10 tahun pajaknya lebih tinggi lagi. Bisa kita ibaratkan Singapura ini merupakan kota semut, karena aktifitas warganya di bawah tanah dengan menggunakan kereta MRT (Mass Rapid Transit). Yang membikin takjub lagi adalah kereta tersebut tidak ada masinisnya alias otomatis serta di atasnya terdapat gedung bertingkat. Diperlukan konstruksi yang kuat agar terowongannya mampu menahan beban berat di atasnya, dan kabarnya mereka memakai teknologi dari Jepang. Kita di Jakarta mesti bersabar menikmati MRT karena pembangunannya baru dimulai. Rute MRT dari lebak bulus sampai kota dengan sebagian jalurnya dari Blok M sampai kota berada di bawah tanah tersebut ditargetkan selesai di tahun 2018 sebelum perhelatan Asian Games.    

Bus untuk city tour berjejer di Singapore Flyer (City tour buses line up in Singapore Flyer)

Bus di Singapura sangat nyaman dan hanya berhenti di Halte Saja. Ketika bus tersebut berhenti, bagian sebelah kiri bus akan lebih rendah dibanding sebelah kanan untuk memudahkan penumpang bus turun. Tersedia juga Bus Hop on Hop Off (City Tour Bus) yang bisa digunakan untuk berkeliling kota Singapura dengan tarif rata-rata 25 SGD. Bus tersebut hanya berhenti di halte-halte tertentu saja. Kota Singapura lebih panas dibandingkan dengan Jakarta sehingga hanya sebentar saja penulis duduk di atap. Di setengah perjalanan bus berhenti di Singapore Flyer, yaitu wahana seperti Bianglala di Ancol untuk melihat pemandangan kota Singapura 360o.  (Bersambung)
Singapore Flyer dari kejauhan (Singapore Flyer from a distance)
______________________________________________

EXPLORE SINGAPORE (Part 1)
Singapore is renowned with two things, namely merlion and Fine City. Merlion is a statue of the lion-headed fish which is an icon of the city of Singapore and established in 1972 by the PM (prime minister) Lee Kuan Yew. It feels incomplete if come to Singapore but not yet visited Marlion Park. While the Fine City could mean a good city to live or city that has many penalties. Most people tend to second meaning. Singapore could be a clean and orderly city because there are penalties for those who do not comply with regulations such as littering, smoking in public places or violating traffic light.
Singapore is a country with the highest income per capita in Southeast Asia with a GDP per capita of US $ 56,319 in 2014. For the region of Asia, Singapore's only defeated by Qatar. Although Singapore does not have natural resources, they have advantages in human resources. Proved in 1970 income per capita of Singapore is only 1/10 income per capita Brunei Darussalam due to the oil boom at that time. But in 2014 the GDP per capita Singapore has exceeded Brunei Darussalam.
Singapore's advanced economies makes appeal for foreign workers to work in, Indonesia one of them. Although Indonesia is famous country for exporting domestic helpers but were still outnumbered by a domestic worker from the Philippines. On Sunday if we go to Orchard Road, especially to walk around Lucky Plaza was difficult because it was crowded and filled by Philippines domestic worker who enjoying his day off. Meanwhile the blue-collar worker both building and highway construction dominated by workers from the Indians.
Singapore is a multi-ethnic country, with the largest ethnic group is Chinese, followed by Melayu and Indians. Some areas have a name based on ethnic groups inhabiting the region, such as Little India, Chinatown and Bugis. One that made Singapore into a developed country like today is because Singapore open up for foreigners who have skills or have the money to stay there. So no wonder the owners of capital from Indonesia has many properties and save money in Singapore.
Not only that, Singapore has now become a destination to spend money on gambling after Las Vegas and Macau. Marina Bay Sands (MBS), the three buildings which are connected with a boat on the top is the new icon of Singapore for gambling. On the one hand they invite foreigners to gamble, but on the other hand they apply the tariff for indigenous people of Singapore with amount SGD 100 if come to casino at the MBS.
One that could make us envy is the transportation Singapore is a nice, comfortable and integrated. Traffif jam does not appear as well as Jakarta, because the number of cars is limited. Only rich people who dare to buy a car because of the exorbitant price not to mention expensive taxes and parking. Even the tax is higher For cars older than 10 years. If we imagined Singapore is a city of ants, because of the activities of its citizens in the underground by train MRT (Mass Rapid Transit). Which makes amazed again is no engineer of locomotive which mean the train is automatic and there are buildings on it. Strong construction is required in order the tunnels capable of withstanding heavy loads on it, and reportedly they use technology from Japan. We must be patient to enjoy MRT in Jakarta as new construction has just began. MRT route from Lebak Bulus to Kota with its track from Blok M to the Kota lying underground is targeted for completion in 2018 before the Asian Games event.
Buses in Singapore are very convenient and only stop at bus stop Only. When the bus stops, the left side of the bus will be lower than the right side and make passenger easier to get out. There is also a Hop on Hop Off Bus (City Tour Bus) that can be used to get around the city of Singapore with an average tariff of 25 SGD. The bus only stops at certain shelters. Singapore city is hotter than Jakarta which make the writer sitting on the roof not too long. At half way the bus stop at the Singapore Flyer, Which is the spot like Bianglala in Ancol to see the sights of Singapore 360o. (To Be Continued)